Rizal Ramli: Saluran Aspirasi Buruh Tersumbat
Mantan Menko Perekonomian era pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli, ikut turun ke jalan bersama ribuan buruh memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) hari ini, Selasa (1/5/2012).
Rizal mengungkap, aksi demo para buruh ke pusat-pusat kekuasaan menunjukkan,saluran formal yang diharapkan bisa memperbaiki kondisi buruh, tersumbat.
"Di negara ini, ada pemerintah dan DPR sebagai saluran resmi aspirasi para buruh. Tapi, karena saluran resmi ini tersumbat permanen, maka, aspirasi buruh bersama mahasiswa luber ke pusat-pusat kekuasaan dan wilayah publik," kata Rizal Ramli.
Terjadinya pengalihan saluran aspirasi ini, menurutnya, tidak bisa dipahami hanya sebagai ritual para buruh dan mahasiswa.
"Pergeseran pergerakan buruh yang dilakukan bersama mahasiswa, merupakan pergerakan yang siginifikan mempengaruhi kebijakan pemerintah dimasa datang. Ini, jangan dianggap enteng," tegas Rizal Ramli yang ikut dalam aksi para buruh di Gelora Bung Karno.
Dilihat dari isu yang usung para buruh Rizal mengingatkan, antara lain, menuntut :
- jaminan sosial segera direalisasi
- penghapusan outsourcing serta
- dicabutnya Peraturan Kemenakertrans nomor 17 tahun 2005 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak.
"Cara menghitung upah minimum regional ternyata tidak memadai untuk hidup layak di Indonesia. Hari ini, jutaan buruh di seluruh Indonesia menuntut Permen itu dicabut. Kalau itu tidak direspon, para buruh dan mahasiswa akan menginap di depan Istana Negara," tegasnya.
Dulu hingga sekarang, sambungnya lagi, pemerintah Indonesia tetap neolib dalam mengeluarkan kebijakan yang selalu menguntungkan kapitalis. Sekaligus, menginjak rakyat dan buruh.
"Akibatnya, prilaku kapitalis juga merampas hajat hidup orang banyak dan itu hasil persekongkolan antara pemerintah berkuasa dengan para kapitalis. Lahirnya UU BPJS, adalah wujud kemenangan buruh," Rizal menandaskan.
Semoga Bermanfaat Buat Anda
: